Kata Bijak & Mutiara Hikmah tentang
sedekah
3 Amal yang Pahalanya Tidak Terputus
amal-amal yang
pahalanya akan terus mengalir meski sudah meninggal dunia?
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika
seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara
yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh”
(HR. Muslim no. 1631)
Allah memberi
ganjaran sekecil apa pun amal yang kita perbuat. Meski hanya sebesar dzarrah
atau debu:
“Sesungguhnya
Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada
kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan
dari sisi-Nya pahala yang besar” [An Nisaa’ 40]
Setiap kebaikan
yang kita lakukan mulai dari kewajiban seperti sholat, puasa, zakat hingga amal
yang sunnah insya Allah akan dibalas Allah pahala yang berlipat ganda.
Bahkan ada orang
yang karena mampu setiap tahun pergi berhaji atau umrah dengan berharap
mendapat pahala yang besar. Sesungguhnya itu baik. Namun sayangnya saat kita
meninggal, kita tidak akan mendapat pahala itu lagi. Saat kita mati, terputus
amal kita selain 3 amal yang di atas.
Oleh karena itu
agar pahala kita terus mengalir meski kita telah tiada, hendaknya kita berusaha
mengerjakan 3 amal yang di atas. Bagaimana pun kita tidak tahu berapa banyak
dosa atau maksiyat yang telah kita perbuat. Berapa banyak orang yang kita
sakiti. Jadi kalau pahalanya pas-pasan, bisa jadi akhirnya kita terjerembab ke
neraka jahannam.
Sedekah Jariyah
Menurut Imam
al-Suyuti (911 H) ada 10 amal yang pahalanya terus menerus mengalir, yaitu:
1) ilmu yang
bermanfaat,
2) doa anak
sholeh,
3) sedekah
jariyah (wakaf),
4) menanam pohon
kurma atau pohon-pohon yang buahnya bisa dimanfaatkan,
5) mewakafkan
buku, kitab atau Al Qur’an,
6) berjuang dan
membela Islam
7) membuat
sumur,
8) membuat
irigasi,
9) membangun
tempat penginapan bagi para musafir,
10) membangun
tempat ibadah dan belajar.
Itu hanya contoh
kecil saja. Tentu saja sedekah jariyah tidak terbatas pada hal yang di atas.
Segala hal yang bermanfaat yang bisa dinikmati masyarakat umum seperti
membangun jalan, jembatan, website atau TV yang bermanfaat insya Allah
pahalanya akan terus mengalir kepada kita selama yang kita bangun itu masih
memberikan manfaat.
Menanam pohon
mangga atau pohon kurma sehingga buahnya bisa dinikmati atau pun pohon yang
rindang seperti pohon Beringin sehingga orang bisa berteduh pun bisa
mendapatkan pahala.
Membangun masjid
pun pahalanya amat besar dan tetap akan mengalir selama masih ada orang yang
memakainya untuk beribadah:
Hadits
riwayat Usman bin Affan ra: ”Barang siapa yang membangun sebuah masjid karena
mengharapkan keridhaan Allah SWT, maka Allah akan membangun untuknya sebuah
rumah di surga. (H.R Bukhari dan Muslim)
Ilmu yang Bermanfaat
Ilmu akan
bermanfaat jika kita sendiri terlebih dahulu mengamalkannya. Kemudian kita
ajarkan ke orang lain. Jika orang yang kita ajarkan itu juga mengamalkan ilmunya,
insya Allah kita akan mendapat pahala meski kita telah tiada.
Kita bisa
menjadi guru, dosen, atau mendirikan sekolah/pesantren sehingga ilmu yang
bermanfaat bisa diajarkan ke orang banyak.
Di zaman
sekarang ini kita bisa mengajarkan ilmu ke banyak orang sekaligus. Dengan
membuat buku yang bermanfaat, kita dapat membayangkan bagaimana kalau ada 1
juta orang yang membaca buku tersebut dan mengamalkannya.
Dengan membuat
website yang berisi ilmu yang bermanfaat misalnya website Islam sehingga
puluhan ribu orang bisa membaca dan mengamalkan ilmunya, insya Allah juga akan
mendapat pahala. Jika ada orang yang meng-copy-paste tulisan anda, jangan
sedih. Justru mereka membantu menyebarkan ilmu anda sehingga jika website anda
tutup karena anda tidak membayar sewa domain atau hosting, ilmu anda tetap
tersebar dan dinikmati orang lain.
Mendirikan TV
Islam atau TV Komunitas yang bisa memberikan ilmu yang bermanfaat pun insya
Allah akan mendapat pahala.
Bagaimana jika
kita bukan orang yang pintar atau ilmu kita cetek? Jangan sedih. Dengan
membantu ulama sehingga ilmunya tersebar, membantu penerbitan buku yang
bermanfaat, membantu pembuatan dan pemeliharaan website atau TV Islam juga bisa
membuat anda ikut mendapat pahala. Karena Allah menghitung setiap amal yang kita
lakukan sekecil apa pun amal itu!
“…Dan
tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada
Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” [Al Maa-idah 2]
Rasulullah saw. bersabda:
عن أبي موسى الأشعري ـ رضي الله عنه ـ عن النبي ـ صلى الله عليه وسلم ـ قال : ” المؤمن للمؤمن كالبنيان ، يشد بعضه بعضاً ، ثم شبك بين أصابعه ، وكان النبي ـ صلى الله عليه وسلم ـ جالساً ، إذ جاء رجل يسأل ، أو طالب حاجة أقبل علينا بوجهه ، فقال : اشفعوا تؤجروا ، ويقضي الله على لسان نبيه ما شاء ” . رواه البخاري ، ومسلم ، والنسائي
Dari Abu Musa Al Asy’ari
ra. dari Nabi Muhammad saw bersabda:
“Orang
mukmin itu bagi mukmin lainnya seperti bangunan, sebagiannya menguatkan
sebagian yang lain. Kemudian Nabi Muhammad menggabungkan jari-jari tangannya.
Ketika itu Nabi Muhammad duduk, tiba-tiba datang seorang lelaki meminta
bantuan. Nabi hadapkan wajahnya kepada kami dan bersabda: Tolonglah dia, maka
kamu akan mendapatkan pahala. Dan Allah menetapkan lewat lisan Nabi-Nya apa
yang dikehendaki.” Imam Bukhari, Muslim, dan An Nasa’i.
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
Barangsiapa
yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan
mendapat pahala seperti orang yang melakukannya. [HR Muslim, 3509].
Jadi jika kita
turut andil dalam menyebarkan ilmu yang bermanfaat, insya Allah, Allah akan
melihatnya.
Anak Soleh yang Mendoakannya
Jika kita punya
anak soleh yang mendoakan kita, insya Allah kita akan mendapat pahala juga
karena kita telah berjasa mendidik mereka sehingga jadi anak yang saleh.
Oleh karena itu
jika kita diamanahi anak oleh Allah, hendaknya kita didik mereka sebaik mungkin
hingga jadi anak yang saleh. Seorang ibu jangan ragu untuk meninggalkan
pekerjaannya di kantor agar bisa fokus mendidik anaknya.
Lalu bagaimana
jika kita tidak punya anak kandung?
Di situ tidak
dijelaskan apakah anak saleh itu anak kandung atau bukan. Jadi jika kita
memelihara anak yatim pun kita tetap akan dapat pahala jika mereka jadi anak
yang saleh dan mendoakan kita.
Dari Abu
Ummah, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang membelai kepala anak
yatim karena Allah SWT, maka baginya kebaikan yang banyak daripada setiap
rambut yang diusap. Dan barang siapa yang berbuat baik kepada anak yatim
perempuan dan lelaki, maka aku dan dia akan berada di syurga seperti ini,
Rasulullah SAW mengisyaratkan merenggangkan antara jari telunjuk dan jari
tengahnya.” (Hadis riwayat Ahmad)
Paling tidak
jika ada anak dari saudara kita atau sepupu kita, santuni mereka. Bantu mereka.
Menyumbang ke
keluarga miskin yang ada anaknya pun atau panti asuhan insya Allah bisa
mendapatkan pahala.
Sedekah merupakan hal yang sunah
(menurut Alquran dan Hadist) dilakukan bagi siapa saja. Terutama, bagi mereka
yang mampu. Sedekah itu sangat banyak macamnya mulai dari sedekah dalam bentuk
barang maupun dalam bentuk lainnya. Tahukah kamu bahwa senyum adalah bentuk
dari sedekah? Benar sekali, senyum adalah jenis sedekah yang paling mudah untuk
dilakukan. Berikut beberapa kata motivasi tentang sedekah yang akan membuatmu
lebih bersemangat dalam bersedekah.
Sedekah, mendengar namanya, orang sudah kenal keutamaannya. Sedekah
berasal dari As-Shidq, artinya jujur. Seorang muslim yang bersedekah berarti
dia membuktikan kejujurannya dalam beragama. Betapa tidak, harta yang merupakan
bagian yang dia cintai dalam hidupnya, harus dia berikan ke pihak lain. Karena
itulah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut sedekah sebagai
‘burhan’ (bukti). Dalam hadis dari Abu Malik Al-Asy’ari, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
وَالصَّلَاةُ نُورٌ،
وَالصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ وَالصَّبْرُ ضِيَاءٌ، وَالْقُرْآنُ حُجَّةٌ لَكَ
أَوْ
عَلَيْكَ
“Shalat adalah cahaya, sedekah
merupakan bukti, sabar itu sinar panas, sementara Al-Quran bisa menjadi
pembelamu atau sebaliknya, menjadi penuntutmu.” (HR. Muslim 223).
Sedekah disebut ‘burhan’ karena
sedekah merupakan bukti kejujuran iman seseorang. Artinya, sedekah dan pemurah
identik dengan sifat seorang mukmin, sebaliknya, kikir dan bakhil terhadap apa
yang dimiliki identik dengan sifat orang munafik. Untuk itulah, setelah Allah
menceritakan sifat orang munafik, Allah sambung dengan perintah agar orang yang
beriman memperbanyak sedekah. Di surat Al-Munafiqun, Allah berfirman,
وَأَنْفِقُوا مِنْ
مَا
رَزَقْنَاكُمْ مِنْ
قَبْلِ
أَنْ
يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ
لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى
أَجَلٍ
قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ
الصَّالِحِينَ
Infakkanlah sebagian dari apa yang
Aku berikan kepada kalian, sebelum kematian mendatangi kalian, kemudian dia
meng-iba: “Ya Rab, andai Engkau menunda ajalku sedikit saja, agar aku bisa
bersedekah dan aku menjadi orang shaleh.”
(QS. Al-Munafiqun: 10).
Untuk itulah, seorang hamba hanya
akan mendapatkan hakekat kebaikan dengan bersedekah, memberikan apa yang dia
cintai. Allah berfirman,
لَن
تَنَالُواْ الْبِرَّ حَتَّى
تُنفِقُواْ مِمَّا
تُحِبُّونَ
“Kalian tidak akan mendapatkan
kebaikan, sampai kalian infakkan apa yang kalian cintai.” (QS. Ali Imran: 92)
“Perumpamaan
(nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan
Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada
tiap-tiap bulir; seratus biji Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang
Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui,” (QS.
Al-Baqarah : 261).
Hadis berbicara tentang keajaiban
Sedekah
a. Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu
‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صدقة
السر
تطفىء
غضب
الرب
“Sedekah dengan rahasia bisa
memadamkan murka Allah” (Shahih
At-Targhib, 888)
b. Dari Ka’b bin Ujrah radhiyallahu
‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
والصدقة تطفىء
الخطيئة كما
يطفىء
الماء
النار
Sedekah bisa memadamkan dosa,
sebagaimana air bisa memadamkan api. (Shahih
At-Targhib, 866)
c. Dari Uqbah bin Amir radhiyallahu
‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إن
الصدقة
لتطفئ
عن
أهلها
حر
القبور
وإنما
يستظل
المؤمن
يوم
القيامة في
ظل
صدقته
“Sesungguhnya sedekah akan
memadamkan panas kubur bagi pelakunya. Sungguh pada hari kiamat, seorang mukmin
akan berlindung di bawah naungan sedekahnya.”
(Silsilah As-Shahihah, 3484).
Yazid – salah seorang perawi yang
membawakan hadis ini – menceritakan: ‘Dulu si Martsad, setiap kali melakukan
satu dosa di hari itu maka dia akan bersedekah dengan apa yang dia miliki,
meskipun hanya dengan secuil kue atau bawang.’ (As-Silsilah As-Shahihah, 872).
d. Dari Al-Hasan bin Ali radhiyallahu
‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
داووا
مرضاكم
بالصدقة
“Obati orang sakit di antara kalian
dengan sedekah.” (Shahih At-Targhib, 744).
Ibnu Syaqiq menceritakan, bahwa ada
seseorang yang bertanya kepada Ibnul Mubarak – guru Imam Bukhari -: ‘Saya
memiliki luka di lutut selama tujuh tahun, sudah coba diobati dengan berbagai
macam cara, sudah konsultasi dokter dan tidak ada perubahan.’ Ibnul Mubarak
menyarankan, ‘Buatlah sumur di daerah yang membutuhkan air. Saya berharap akan
menghasilkan sumber air dan menyumbat darah yang keluar.’ Diapun melakukannya
dan sembuh. (Shahih At-Targhib)
e. Dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا
مِنْ
يَوْمٍ
يُصْبِحُ العِبَادُ فِيهِ،
إِلَّا
مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ، فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا: اللَّهُمَّ أَعْطِ
مُنْفِقًا خَلَفًا، وَيَقُولُ الآخَرُ: اللَّهُمَّ أَعْطِ
مُمْسِكًا تَلَفًا
“Setiap datang waktu pagi, ada dua
malaikat yang turun dan keduanya berdoa. Malaikat pertama memohon kepada Allah,
‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang memberi nafkah’, sementara malaikat
satunya berdoa, ‘Ya Allah, berikan kehancuran bagi orang yang pelit.’ (HR.
Bukhari & Muslim).
f. Dari Al-Harits Al-Asy’ari radhiyallahu
‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bercerita tentang wasiat
Nabi Yahya kepada bani israil. Salah satu isi wasiat itu, Nabi Yahya
mengatakan,
وآمركم
بالصدقة ومثل
ذلك
كمثل
رجل
أسره
العدو
فأوثقوا يده
إلى
عنقه
وقربوه
ليضربوا عنقه
فجعل
يقول
هل
لكم
أن
أفدي
نفسي
منكم
وجعل
يعطي
القليل
والكثير حتى
فدى
نفسه
Aku perintahkan kalian untuk banyak
sedekah. Perumpamaan sedekah seperti orang orang yang ditawan oleh musuhnya dan
tangannya diikat di lehernya. Ketika mereka hendak dipenggal kepalanya, dia
bertanya: ‘Bolehkah aku tebus diriku sehingga tidak kalian bunuh.’ Kemudian dia
memberikan yang dimiliki, sedikit atau banya, sampai dia berhasil menebus
dirinya. (Shahih At-Targhib, 877).
Betapa luar biasanya pengaruh
sedekah. Setiap dosa dan kesalahan yang dilakukan manusia merupakan ancaman
baginya. Tumpukan dosa itu cepat atau lambat akan membinasakannya. Namun dia
bisa selamat dari ancaman ini dengan memperbanyak sedekah, sampai dia bisa
bebas dari neraka.
g. Sedekah sama sekali tida
mengurangi harta
Itulah jaminan dari Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam. Abu Hurairah meriwayatkan dari Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda,
مَا
نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ
مَالٍ
“Sedekah tidak akan mengurangi
harta” (HR. Muslim)
h. Dari Umar bin Khatab radhiyallahu
‘anhu, beliau mengatakan,
ذكر
لي
أن
الأعمال تباهي،
فتقول
الصدقة:
أنا
أفضلكم
“Diceritakan kepadaku bahwa semua
amal akan saling dibanggakan. Kemudia amal sedekah mengatakan: ‘Saya yang
paling utama diantara kalian'” (Shahih At-Targhib)
Hadis di atas hanya sebagian riwayat
yang menunjukkan keajaiban Sedekah. Masih banyak riwayat lain yang menyebutkan
keajaiban Sedekah. Mengingat demikian besar keutamaan ini, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam mengizinkan umatnya untuk mengharapkan kenikmatan yang
Allah berikan kepada dua jenis manusia, salah satunya adalah orang yang Allah
beri harta, dan dia rajin bersedekah siang dan malam. (HR. Bukhari &
Muslim).
Sedekah yang Paling Utama
Sedekah dengan banyak keutamaan di
atas, tentu saja nilainya bertingkat-tingkat sesuai keadaan ketika bersedekah.
Berikut beberapa keadaan yang menyebabkan sedekah kita nilainya lebih utama
dari pada sedekah normal,
Pertama,
sedekah secara rahasia
Merahasiakan sedekah akan lebih
mendekati ikhlas. Karena itulah nilainya lebih besar dibanding sedekah yang
diketahui orang lain. Allah berfirman,
إِن
تُبْدُواْ الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِىَ
وَإِن
تُخْفُوهَا وَتؤْتُوهَا الفُقَرَاءِ فَهُوَ
خَيرٌ
لَّكُمْ
“Jika kamu menampakkan sedekah(mu),
maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan
kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu..” (QS. Al-Baqarah: 271).
Kedua,
sedekah ketika masih sehat, kuat, dan punya harapan hidup lebih lama
Dari Abu hurairah radhiyallahu
‘anhu, bahwa ada seseorang yang bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam, ‘Sedekah seperti apakah yang paling besar pahalanya?’ beliau
menjawab:
أَنْ
تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيحٌ شَحِيحٌ تَخْشَى الفَقْرَ، وَتَأْمُلُ الغِنَى، وَلاَ
تُمْهِلُ حَتَّى
إِذَا
بَلَغَتِ الحُلْقُومَ، قُلْتَ
لِفُلاَنٍ كَذَا،
وَلِفُلاَنٍ كَذَا
وَقَدْ
كَانَ
لِفُلاَنٍ
“Engkau bersedekah ketika kamu masih
sehat, rakus dengan dunia, takut miskim, dan bercita-cita jadi orang kaya.
Jangan tunda sedekah sampai ruh berada di tenggorokan, kemudian kamu
mengatakan: ‘Untuk si A sekian, si B sekian, padahal sudah menjadi milik orang
lain (melalui warisan).’ (HR.
Bukhari & Muslim)
Pada saat sehat, muda, umumnya
manusia masih sangat butuh harta, dan cinta harta dan kekayaan. Bersedekah pada
kondisi tersebut akan membutuhkan perjuangan yang lebih besar untuk melawan
nafsunya, dibandingkan sedekah yang dilakukan oleh orang yang tidak lagi punya harapan
banyak dengan kehidupan dunia karena sudah tua.
Ketiga,
sedekah yang diberikan setelah menunaikan kewajiban nafkah keluarga
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
خَيْرُ
الصَّدَقَةِ مَا
كَانَ
عَنْ
ظَهْرِ
غِنًى،
وَابْدَأْ بِمَنْ
تَعُولُ
“Sebaik-baik sedekah adalah harta
sisa selain jatah nafkah keluarga. Mulailah dari orang yang wajib kamu
nafkahi.” (HR. Bukhari & Muslim)
Sedekah ini bernilai lebih baik,
karena dilakukan tanpa menelantarkan kewajibannya. Mengingat kaidah baku dalam
syariat, amal wajib lebih didahulukan dari pada amal sunah.
Keempat, sedekah pada saat krisis
Orang yang memiliki sedikit, namun
dia berani bersedekah, menunjukkan keseriusan dia dalam beramal, disamping
sikap istiqamah yang dia lakukan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Satu dirham bisa mengalahkan seratus ribu dirham.” Para sahabat
bertanya, ‘Bagaimana bia demikian’
كان
لرجل
درهمان
تصدق
بأحدهما، وانطلق
رجل
إلى
عرض
ماله،
فأخذ
منه
مائة
ألف
درهم
فتصدق
بها
“Ada orang yang memiliki 2 dirham,
kemudian dia sedekahkan satu dirham. Sementara itu ada orang yang memiliki
banyak harta, kemudian dia mengambil seratus ribu dirham untuk sedekah.” (HR. Nasai dan dinilai hasan oleh Al-Albani).
Keempat,
nafkah untuk keluarga
Barangkali banyak kepala keluarga
yang belum terbayang, ternyata nafkah yang kita berikan kepada kelurga
sejatinya bisa bernilai pahala. Dengan syarat, dilakukan dalam rangka mengharap
pahala Allah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الرجل
إذا
أنفق
النفقة
على
أهله
يحتسبها كانت
له
صدقة
“Seseorang yang memberikan nafkah
kepada keluarganya dengan mengharap pahala dr Allah maka itu bernilai sedekah.” (HR. Bukhari & Muslim)
Bahkan nafkah keluarga yang
diniatkan utk beribadah kepada Allah, nilainya lebih besar dibandingkan yang
disumbangkan untuk orang miskin. Karena nafkah keluarga hukumnya wajib. Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
أربعة
دنانير:
دينار
أعطيته
مسكيناً، ودينار
أعطيته
في
رقبةٍ،
ودينار
أنفقته
في
سبيل
الله،
ودينار
أنفقته
على
أهلك،
أفضلها
الدينار الذي
أنفقته
على
أهلك
Ada 4 dinar: satu dinar kau berikan
ke orang miskin, satu dinar kau sumbangkan untuk pembebasan budak, satu dinar
untuk jihad fi sabililllah, dan satu dinar yang kau jadikan nafkah untuk
keluarga, yang paling utama adalah satu dinar yang kau nafkahkan untuk
keluarga. (HR. Muslim)
Kelima,
sedekah kepada kerabat
Sedekah ini lebih utama karena
nilainya ganda: sedekah sekaligus mempererat silatur rahim. Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
الصدقة
على
المسكين صدقة،
وهي
على
ذي
الرحم
اثنتان
صدقة
وصلة
Sedekah kepada orang miskin nilainya
hanya sedekah. Sedekah kepada kerabat nilainya dua: sedekah dan menyambung
silaturrahim. (HR. Ahmad, Nasai, Turmudzi dan
Ibnu Majah).
Motivasi Kata Bijak Islami
Bersedekah
Terdapat banyak sekali kata bijak
islami tentang keutamaan bersedekah.
- Mumpung Masih Hidup, Masih Ada Kesempatan Beramal Jariyah (Harta Abadi di Akherat). Yuk… Sedekah Jariyah…
- Dengan Sedekah Bahagia Bertambah
- Yuk, bersedekah! Sedekah tidak akan membuat kekurangan melainkan Allah akan menambah rezeki.
- Hidup Cuma sekali manfaat selamanya, dengan amal jariyah
- Roda berputar, saat di atas jangan lupa sedekah, saat di bawah jangan lupa bersabar
- Sedekahmu penerang kuburmu
- Amal jariyah, pahala tiada henti sepanjang masa
- “Sebaik-baiknya sedekah adalah di bulan Ramadhan”
- “Satu sedekah yang tulus sama dengan seribu langkah menuju Surga”
- “Berilah bantuan kepada janda dan orang miskin”
- “Sedekah dapat menghapus dosa seperti air yang mematikan api”
- “Senyum kepada saudaramu adalah sedekah”
- “Jagalah hartamu dengan zakat dan obatilah sakitmu dengan bersedekah”
- “Bersedekahlah maka seribu kebaikan akan datang kepadamu”
- “Sedekah adalah amal yang tidak akan putus hingga mati”
- “Sedekah akan membuatmu lebih pantas untuk diamanahkan mendapatkan kekayaan”
- “Sedekah adalah penolak balak dan obat dari penyakit”
- “Bersedekahlah, maka doa dari mereka akan selalu membawa kebaikan kepadamu”
- “Allah akan mempersulit rejeki orang yang tidak mau bersedekah”
- “Rutinlah bersedekah dan keajaiban akan selalu datang kepadamu”
- “Ketika kamu bersedekah, ulurkanlah tangan kananmu dan sembunyikanlah tangan kirimu”
- “Ingat, bukan rezeki yang seret. Mungkin kita hanya masih seret dalam bersedekah”
- “Semua kesulitanmu bisa dibeli dengan sedekah”
- “Sedekah pasti berkah”
- “Perkataan yang baik adalah sedekah”
- “Apa yang kamu makan akan habis, apa yang kamu sedekahkan akan kekal”
- “Siapa bilang bersedekah harus nunggu kaya”
- Tak ada alasan untuk tìdak mengeìuarkan zakat dan sedekah dari harta yang kita miliki. Kala kita merasa miskìn lihatlah ke sekelìlìngmu dan kamu akan tahu betapa banyak orang yang tìdak seberuntung dirìmu.
- Jangan berpikir memberì sedekah akan membuatmu miskin justru memberìkan sedekah akan mendatangkan rejeki baru
- Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Memberi lebih baik darìpada menerìma
- Bìasakan mengeluarkan sedekah meskì hanya sedikit. Sebab sedekah akan memadamkan api kesalahan, menggembirakan hati dan menghilangkan keresahan
- Kesuksesan tak diukur dari seberapa besar uang yang masuk, Tapi justru seberapa besar uang yang keluar untuk kepentìngan umum
- Percayalah pada diri sendiri dan jangan tergantung pada orang iain. lngatiah bahwa Allah bersama diri Anda. Anggaplah orang lain menjadì tanggung jawab Anda dan bukan Anda yang menjadì tanggungan mereka
- Keluarkan 2,5% penghasìlanmu untuk dìberikan kepada yang berhak. Kaum mìskin, anak yatim, dan orang - oang yang menderìta bukan karena mereka tak mau berusaha. ini akan membersihkan hartamu dan memberkahi hìdupmu
- Kedermawanan adalah suatu pohon dari pohon - pohon surga, dahan dahannya menjulur bergelantungan ke bumi. Barang sìapa yang mengambìl sebuah dahan dari dahan itu makan dahan itu akan menuntunnya ke surga
- Tidak ada suatu amal anak Adam pada Hari raya kurban yang Iebih dicìntaì Allah selaìn menyembelih kurban. Sesungguhnya hewan kurban itu akan datang pada hari kiamat sebagai saksi dengan tanduk, bulu dan kukunya. (HR At Tarmìdzì)”
- Tidak dihalalkan bagì seorang muslim yang sudah melakukan pemberian kemudian mencabutnya lagi
- Orang yang memìnta kembaîì pemberiannya seperti anjing yang muntah kemudîan menelan kembali muntahnya
- Pemberian yang paling utama dan paling jernìh adaîah dari mereka yang tìdak mempunyai sesuatu pun. Karena rnereka mengetahuì niiai kata - kata dan senyuman. Karena berapa banyak orang yang memberî tapi seakan bukan pemberian yang mereka berí melainkan tamparan
- Berikanlah ìnfaq atau sedekah meskipun kita merasa tengah miskin, apaiagi Saat kaya. Karena InsyaAllah pemberian mendatangkan keberkahan.
- Tidak akan berkurang harta yang di sedekahkan, kecuali bertambah & bertambah
- Berkahnya harta terletak pada sedekah.
- Sedekah adalah penolak bala, penyubur pahala dan pelipat ganda rizki; sebutir benih menumbuhkan tujuh bulir, yang pada tiap-tiap bulir itu terjurai seratus biji. Artinya, Allah yang Mahakaya akan membalasnya hingga tujuh ratus kali lipat. Masya Allah!
Semoga dengan membaca Artikel diatas kami do'akan semoga menjadi orang yang ahli Shodaqoh/Sedekah…. Semakin Berkah & Berlimpah Rezekinya … Serta diberikan Keturunan Sholeh & Sholehan …… Aamiin!
YUK
BUDAYAKAN SEDEKAH JARIYAH GUNA MEMBANTU PEMBANGUNAN MASJID AL MUTTAQIN – BATAM
YANG BELUM SELESAI
Bpk. Ustadz M. IsmuTorik Hp.
+6281377744845
Bpk. Suyitno Hp +6285264261744
Bpk. Hendro Susilo +6285103112061
Bpk. M. Ali Syahbana Hp.
+6281364998770
Bpk. Susanto Hp +6281372686788
Bpk. Heri Rusyanto +6281277700813
Dp bbm, meme, kata bijak, kata mutiara,
hadits, sunnah rasul, teladan rasul, al quran, sunnah nabi, teladan nabi, tabungan
akherat, tabungan akhirat, dhuafa, Sedekah, shodaqoh, infak, infaq, proposal
masjid, proposal pendirian masjid, tabungan, donasi masjid, donation, donasi, sumbangan
masjid, donasi, masjid, mosque, islam, moslem, muslim, medio raya, tembesi,
trans barelang, barelang, batam, pengecoran, cor, konstruksi,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar